Sekolah Epistemologi UKM Pengembangan Intelektual                            Ukmpiiainkdr – Sabtu (4/5) UKM Pengembangan Intelektu...


  Sekolah Epistemologi UKM Pengembangan Intelektual
                          
Ukmpiiainkdr – Sabtu (4/5) UKM Pengembangan Intelektual menggelar acara Sekolah Epistemologi. Bertempat di kelurahan Rejomulyo Kediri,  Acara tersebut terbuka untuk umum. Dihadiri oleh 40 peserta dari anggota UKM PI dan berbagai kampus di jawa timur.

Acara ini digelar karena melihat banyaknya generasi yang sangat mudah terpengaruh dengan berita hoax maka dibutuhkan perubahan pola pikir dengan cara sekolah epistemologi yang didalamnya terdapat materi pengolahan nalar dan logika,” Ujar Adin selaku Ketua Umum UKM PI.
Sekolah Epistemologi tahun ini menghadirkan tiga narasumber sekaligus diantaranya, Comar hadi Suprapto,M.Ag, Muhammad Ansori dan Muhammad Ghozali.

Acara Sekolah Epistemologi berlangsung dua hari yaitu sabtu, 4 mei 2019 sampai minggu, 5 mei 2019. Terbagi menjadi 3 sesi yaitu pukul 13.00-16.30 WIB dengan narasumber Comar. Setelah istirahat pukul 16.30-19.00 acara dilanjut sesi kedua sampai pukul 04.00 pagi. Kemudian istirahat dan dilanjut pukul 09.00 WIB untuk diskusi kelompok.
Saat mengisi acara, pemateri tidak memberikan  materi dan peserta hanya mendengarkan, tetapi diberi sebuah masalah kemudian satu persatu dari peserta memberikan tanggapan dan menjelaskan tanggapan masing-masing, dan peserta lain bebas menanggapi dengan argumen yang kuat.


 Di akhir acara diberikan sebuah simpulan bahwa tidak ada kebenaran dari jawaban pertanyaan melainkan jawaban sudah tersirat diantara kalimat yang diperdebatkan oleh peserta, tujuan dari diskusi ini tidak mencari kebenaran melainkan melatih peserta untuk bernalar, berpikir kritis dan mempertahankan argument.

 “Semoga acara ini bisa terus dilakukan dan melalui acara seperti ini mampu menciptakan manusia yang berintegritas dan berintelektual tinggi,” tutur Zuhad selaku ketua pelaksana.

v   Pengertian dan Definisi Pengetahuan Menurut Para Ahli – Secara umum Pengetahuan dapat di artikan suatu Informasi yang telah di k...


v  Pengertian dan Definisi Pengetahuan

Menurut Para Ahli – Secara umum Pengetahuan dapat di artikan suatu Informasi yang telah di ketahui berdasarkan atas seseorang. Pengetahuan sendiri tidak memiliki batas baik pada segi deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip serta prosedur.

Jika melihat dari penjelasan lainn pengetahuan memiliki arti berbagi hasil yang dapat di temukan pada seseorang, berdasarkan hasil akal dan pengamatan. Pengetahuan akan di dapatkan pada seseorang dengan menggunakan kecerdasan dalam mengenali berbagai Objek serta peristiwa tertentu meski sebelumnya tidak pernah di rasakan atau di lihat. Misalkan pada saat seseorang yang sudah biasa untuk mencicipi makanan baru, maka ia akan akan mendapatkan pengetahuan mengenai bentuk, Rasa serta Aroma dari makanan yang baru dicicipinya tersebut.

Dapat di simpulkan bahwasanya Pengetahuan merupakan suatu Informasi yang di sudah di padu dengan pemahaman serta potensi untuk memutuskan dan selanjutnya terekam pada pikiran setiap orang. Dengan kata lain pengetahuan mempunyai arti sebuah kemampuan prediktif pada sesuatu hasil dari pengenalan pola. Jadi, pada saat informasi dan juga data yang masih dalam kerancuan atau kebigungan, maka pengetahuan dalam hal ini mampu menangani hal tersebut. Dan inilah yang di maksud dengan potensial menindaki.

Pengertian Pengetahuan Menurut Para Ahli

Menurut Pudjawidjana, Pengetahuan memiliki Definisi sebagai reaksi dari setiap orang dan di terima dengan rangsangan terhadap alat terkait kegiatan indera penginderaan jauh di objek tertentu.

Notoatmodjo, Menjelaskan bahwasanya Pengetahuan memiliki arti yakni suatu kekuatan yakni berupa yang di dapatkan dari pengetahuan setelah orang tersebut melakukan penginderaan jauh.

Sedangkan menurut Onny S. Prijono, Pengetahuan dapat di artikan yang mana  di dapatkan dari nilai karena terbiasa dari orang-orang tersebiut dalam mengembangkan rasa ingin keingin tahuan.

Sumadi  (1996), Menurutnya pengetahuan merupakan kemampuan seseorang dalam mengingat fakta, simbol, proses, dan teori.

Notoadmojo (2002), Mendefinisikan Pengetahuan berupa ide atau hasil dari sebuah aktivitas/Prilaku manusia yang telah terjadi setelah penginderaan dari objek tertentu, teori ini pun sama halnya yang di katakan oleh Locke.

Keraf (2001), Menuturkan bahwasanya Pengetahuan merupakan buah pikir, ide, gagasan, konsep, serta pemahaman manusia, yang kemudian mengambil inisiatif untuk berbagi pengetahuan dengan berbagai metode seperti : (1) pola, dan (2) jenis yang di kukiskan dalam beberapa uraian sebagai berikut :

v  Jenis-Jenis Pengetahuan

  1. Pengetahuan Implisit : adalah suatu pengetahuan yang tertanam pada bentuk dari pengalaman seseorang dan isinya berbagai faktor yang masih belum nyata di antaranya seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip-prinsip. Pengetahuan dalam bentuknya yang masih diam umumnya sangat sulit di bagikan ke orang lain baik secara tulisan atau lisan. Keahlian pada bahasa, lalu merancang atau mengoperasikan suatu alat termasuk mesin sehingga memerlukan pengetahuan yang cukup sulit untuk bisa muncul secara eksplisit serta menjadi sulit untuk di transferkan kepada orang lain secara eksplisit.

Sebagai contoh pengetahuan implisit yakni kemampuan mendorong Sepeda Motor. Secara umum mengenai bagaimana untuk bisa menaiki sepeda motor adalah badan harus dengan posisi seimbang. yang mana jika kondisi Sepeda Motor ke kiri maka kemudi di arahkan ke kanan. lalu Belok kanan maka yang harus di lakukan adalah dengan mengarahkan roda pertama ke bagian kiri sedikit, sedangkan jika cenderung ke kanan maka arahkn tajam ke kanan. Maka dalam hal ini untuk mengetahuinya tidaklah cukup untuk seorang yang masih pemula agar dapat mendorong sepeda motor tersebut.



  1. Pengetahuan Eksplisit : Merupakan pengetahuan yang sudah di dokumentasi atau tersimpan dalm bentuk real/nyata yakni berupa media, atau sejenisnya. hasil tersebut sudah di artikulasi ke dalam bentuk yang fromal serta dapat relatif dengan mudah di bagikan secara luas. Contoh informasi yang sudah tersimpan adalah ensiklopedia atau Wikipedia.



  1. Pengetahuan empiris : adalah pengetahuan yang lebih mengedepankan pengamatan serta pengalaman atau yang lebih dikenal dengan sebutan pengetahuan empiris atau pengetahuan posteriori. Untuk mendapatan pengetahuan ini memerlukan pengamatan yang harus di lakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris bisa di kembangkan menjadi pengetahuan deskriptif yang mana jika seseorang melukiskan atau menguraikan dengan berbagai penjelasan berkenaan dengan semua ciri-ciri, karakteristik serta efek yang terdapat pada objek empiris.



Pengetahuan empiris sebenarnya bisa di dapatkan dengan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi secara berulang-ulang. Contohnya saja, seseorang apabila terpilih untuk menjadi pimpinan pada suatu organisasi maka di pastikan mendapatkan pengetahuan mengenai bagaimana manajemen organisasi.



  1. Pengetahuan rasionalisme : Merupakan suatu pengetahuan yang di dapatkan dari lewat akal. Rasionalisme lebih menekankan berdasarkan pengetahuan yang tidak ada penekanan berdarkan pengalaman. Contohnya dari pengetahuan matematika yang maka dalam ilmu matematika hasil dari 1 + 1 = 2 tidak di dapatkan dari pengalaman atau pengamatan empiris, tetapi lebih melalui pikiran untuk dapat berpikir logis.

v  Faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan

  • Pendidikan
  • Media
  • Informasi
  • Tingkatan Pengetahuan
  • Know (tahu)
  • Comprehension (memahami)
  • Aplication (aplikasi)
  • Analysis (analisis)
  • Evaluation (evaluasi)

v  Sumber-sumber pengetahuan

Louis O. Kattsof mengatakan bahwa sumber pengetahuan manusia itu ada lima macam, yaitu:

  1. Empiris yang melahirkan aliran empirisme
  2. Rasio yang melahirkan aliran Rasionalisme
  3. Fenomena yang melahirkan aliran fenomenologi
  4. Intuisi yang melahirkan aliran intusionisme
  5. Metode ilmiah yang menggabungkan antara aliran rasionalisme dan empirisme.

Metode ilmiah inilah yang kemudian mewarnai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di seluruh universitas dunia.

Empirisme

Seorang empirisis biasanya berpendapat bahwa orang dapat memperoleh pengetahuan melalui pengalaman/ indera. "Bagaimana orang mengetahui es membeku?", jawaban tentu berbunyi, "karena saya melihatnya demikian”, atau "karena seorang ilmuwan melihatnya demikian." Dengan begitu/dapat dibedakan dua macam unsur: pertama, unsur yang mengetahui dan kedua, unsur yang diketahui.

Rasionalisme

Tidaklah mudah membuat definisi rasionalisme sebagai suatu metode untuk memperoleh pengetahuan. Rasionalisme berpendirian bahwa sumber pengetahuan terletak pada akal. Bukan karena rasionalisme mengingkari nilai pengalaman, melainkan pengalaman paling-paling dipandang sebagai jenis perangsang bagi pikiran.

Para penganut rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide dan bukannya di dalam diri barang sesuatu. Jika kebenaran mengandung makna dan mempunyai ide yang sesuai dengan, atau menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya diperoleh dengan akal budi saja.

Fenomenalisme

Immanuel Kant, seorang filsuf Jerman abad ke-1 8 melakukan pendekatan kembali terhadap masalah di atas setelah memperhatikan kritik-kritik yang dilancarkan oleh David Hume terhadap sudut pandangan yang bersifat empiris dan yang bersifat rasional.

Intuisionisme

Orang mudah merasa tidak puas terhadap penyelesaian yang diajukan oleh Kant, karena penyelesaian tersebut mengatakan bahwa pada babak terakhir manusia hanya mengetahui modifikasi barang sesuatu dan bukannya barang sesuatu itu sendiri dalam keadaannya yang senyatanya.

Intuisi mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis yang pada dasarnya bersifat analitis, dan memberikan pada manusia keseluruhan yang bersahaja, yang mutlak tanpa suatu ungkapan, terjemahan atau penggambaran secara simbolis. Maka menurut Bergson, intuisi ialah suatu sarana untuk mengetahui secara langsung atau seketika.

Analisis atau pengetahuan yang diperoleh dengan jalan pelukisan, tidak dapat menggantikan hasil pengenalan secara langsung dari pengetahuan intuitif. Perhatikanlah, apa yang dikatakan oleh intuisi kepada seseorang pernah dapat diberitahukan, karena untuk memberitahukannya, orang perlu menerjemahkan kebenaran dalam simbol-simbol, dan dengan demikian saya akan berbicara mengenai pengetahuan saya.

Ditinjau dari sudut ini, orang dapat menaruh keberatan dan mengatakan bahwa intuisi lebih merupakan perbuatan mengalami daripada merupakan kemampuan untuk memperoleh pengetahuan. Sebagaimana diketahui bahwa mengetahui berarti mempunyai pernyataan yang benar, dan suatu pernyataan (atau tanggapan, jika orang menghendakinya) bersifat simbolis. Oleh karena itu, tampaknya ada yang dialami di dalam, dan melalui intuisi, tidak dapat dinyatakan sebagaimana keadaannya, melainkan hanya dapat diterjemahkan kebenaran dalam uraian dari sudut pandangan tertentu, dan karenanya apa yang dialami itu bukanlah pengetahuan.



Metode llmiah

Perkembangan ilmu-ilmu alam merupakan hasil penggunaan secara sengaja suatu metode untuk memperoleh pengetahuan yang menggabungkan pengalaman dengan akal sebagai pendekatan bersama, dan menambahkan suatu cara baru untuk menilai penyelesaian­penyelesaian yang disarankan.

Metode ilmiah mengikuti prosedur-prosedur tertentu yang sudah pasti digunakan dalam usaha memberi jawaban atas pertanyaan­pertanyaan yang dihadapi oleh seorang ilmuwan. Contoh; ahli astronomi, Kepler, telah mencatat pengamatan-pengamatan yang banyak jumlahnya tentang posisi Planet Mars.

Masalah yang dihadapi oleh Kepler ialah macam jalan edar mengitari matahari yang manakah yang harus ditempuh oleh Mars agar dapat berada pada titik-titik yang telah diamati di angkasa pada waktu yang setepat-tepatnya? Metode ilmiah dimulai dengan pengamatan­pengamatan, dan sebagaimana kita lihat, berakhir pula dengan pengamatan-pengamatan..

Ini merupakan bagian hakiki dari penjelasan ilmiah; pelukisan mencoba merumuskan pernyataan sedemikian rupa, sehingga pengamatan-pengamatan yang menimbulkan masalah tersebut akan dihubungkan secara sistematis satu sama lain dan dengan fakta-fakta lain yang sudah diamati. Bila ada suatu masalah sudah diajukan suatu penyelesaian yang dimungkinkan, maka penyelesaian yang diusulkan itu dinamakan hipotesis.

v  ILMU PENGETAHUAN

      Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. lmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

v  ILMU PENGETAHUAN MENURUT BEBERAPA AHLI :

  • Ashley Montagu

menyebutkan bahwa “Science is a systemized knowledge services form observation, study, and experimentation carried on under determine the nature of principles of what being studied.” (ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun dalam suatu system yang berasal dari pengamatan, studi dan pengalaman untuk menentukan hakikat dan prinsip hal yang sedang dipelajari). 

  • Harold H.

titus mendefinisikan “Ilmu (Science) diartikan sebagai common science yang diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap benda-benda atau peristiwa-peristiwa dengan menggunakan metode-metode observasi yang teliti dan kritis). 

  • Dr. Mohammad Hatta 

mendefinisikan “Tiap-tiap ilmu pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya

v  syarat ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah objektif. Ciri ini bermaksud bahawa ilmu adalah sesuatu yang tidak dapat diubah menurut keinginan ataupun kesukaan seseorang individu. Ilmu diperolehi melalui kajian. Ilmu adalah hasil daripada kajian. Ia bukanlah sesuatu rekaan. Ilmu mengenai cara memeroleh ilmu itu dikenali sebagai perkaedahan penyelidikan ilmiah Kandungan Ilmu sentiasa bertambah Ilmu adalah sentiasa berada dalam proses pertemabahan, pemantapan dan penyempurnaan.  ilmu adalah sesuatu yang membedakan kita dengan mahluk tuhan lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Dengan ilmu kita dapat melakukan,membuat,menciptakan sesuatu yang dapat membawa perbedaan yang lebih baik bagi diri kita sendiri.

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.

1.      Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.

2.      Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.

3.      Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.

4.      Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.


Socrates merupakan salah satu tokoh filsafat yunani yang pemikirannya sangat dikenal. Sokrates hidup pada periode kedua yaitu masa Yunani...


Socrates merupakan salah satu tokoh filsafat yunani yang pemikirannya sangat dikenal. Sokrates hidup pada periode kedua yaitu masa Yunani Klasik. Dimana periode pertama disebut dengan masa Yunani Kuno dengan tokoh-tokoh seperti Thales, Democritos, Anaximendes, Phytagoras dan lain sebagainya.

Salah satu pemikiran Socrates yang terkenal adalah tentang pengetahuan semu. Pengetahuan semu merupakan pengetahuan yang bukan sebenarnya. Misalnya seperti taraf kebahagiaan, kebahagiaan seseorang berbeda-beda dan tolak ukur bahagia juga tidak pasti. Jika seseorang mendapat makanan enak dari temannya dia akan merasa behagia, namun setelah makanan itu habis dia tidak akan bahagia lagi, itulah salah satu contoh pengetahuan semu. Banyak yang merasa tahu padahal dia tidak tahu-menahu karena yang ia tahu hanyalah pengetahuan semu.

Setelah adanya pengetahuan semu untuk membantu masyarakat melahirkan kebenaran Socrates berdialektika. Dialektika Socrates dengan mencari universal yang merupakan benang merah dari segala hal yang besifat kebenaran partial. Universal tersebut ada pada arete (kebaikan). Socrates mempertimbangkan antara etika dan estetika, karena perbandingan yang tepat adalah yang baik dan sesuai. Seperti piring, mangkok, nampan, loyang dsb mempunyai penyebutan yang berbeda-beda meskipun sama-sama sebagai wadah makanan, kita tidak mungkin makan bakso dalam loyang. Kemudian bersikap kritis, karena apa yang dianggap umum dan sebagai common sense masih patutu diragukan dan belum tentu sesuatu yang dianggap common sense dalah sebuah common sience.

Jalan dialektika yang pertama adalah dialog, karena pengetahuan diperoleh melalui indra salah satu yang penting adalah dialog dengan mengetahui pendapat orang lain. Selanjutnya rumusan masalah sebagai titik tolak dari suatu kebenaran yang dicari. Lalu pembantahan (elenkhos) dan induksi (epagoge). Sampai mendapatkan suatu definisi yang merupakan sebuah kenyataan hakiki.

#Gnotie se Auton: Merubah dunia bukan lebih baik dari merubah diri sendiri.

*Tim Kajian

 Peran mahasiswa sebagai agent of change merupakan wacana belaka, dikarenakan  pemahaman yang sekilas mata.  Hingga tak ada yang mengkaj...

 Peran mahasiswa sebagai agent of change merupakan wacana belaka, dikarenakan  pemahaman yang sekilas mata.  Hingga tak ada yang mengkaji secara nyata. Maka dari itu, pandanglah kebelakang, bagaimana pergulatan mahasiswa sehingga sekarang menyandang sebutan agent of change.
 Mahasiswa berasal dari dua kata,  yaitu maha dan siswa. Maha berarti agung,  sedangkan siswa adalah orang yang berpendidikan.  Maka  dari makna tersebut, mahasiswa memiliki tanggungjawab besar dalam melaksanakan fungsinya sebagai kaum muda terdidik. Istilah perkumpulan mahasiswa muncul pertama kali pada tahun  1925 yang di awali dengan terbangnya para pemuda Indonesia untuk belajar ke Stovia,  Belanda . Sehingga terciptalah gerakan mahasiswa yang pluralisme dan terorganisir. Para pemuda tersebutbiasa kita ketahui dalam buku sejarah, diantaranya Dr. Radjiman W, Moh. Hatta  dan lain – lain, melihat kondisi Indonesia yang belum memadai dan masih banyak perpecahan maka mereka semua berinisiatif utuk menciptakan sumpah pemuda dan perkumpulan para joeng (pemuda).

Awal buah dari para perintis perkumpulan mahasiswa adalah Proklamasi yang dipelopori oleh Ir. Soekarno.  Seluruh ormas, partai politik dan mahasiswa bersatu menggoyangkan Indonesia pada tahun 1945.  Kemudian di tahun 1955, lahirlah tiga partai besar  diantaranya PNI; PKI; dan Masyumi. Tiga partai yang memiliki pandangan  ideologis yang berbeda terhadap  politik negara, membuat banyak permunculan gerakan – gerakan mahasiswa yang lahir secara dinamis, diantaranya -yang sekarang ada- yaitu HMI; PMII; GMNI; PKPT; FPPI dan lain – lain.   Kemudian melalui menteri pendidikan dan kebudayaan, bapak Daod Joesuf memberlakukan konsep NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/ Badan Koordinasis Kemahasiswaan), sehingga terjadi dikotomi antara gerakan intra – kampus dan gerakan ekstra kampus. Dan mahasiswa dijauhkan dari politik praktis, akan tetapi mahasiswa pada zaman tersebut masih sadar akan keadaan politik Negara yang sangatlah otoriter.

Hingga pada tahun 1998 seluruh mahasiswa berkumpul, bersatu dan berpadu untuk menurunkan kedigdayaan presiden Soeharto, mereka memobilisasi masa untuk berunjuk rasa di gedung MPR/DPR. Pada tahun itu rekonstruksi besar – besaran terjadi di kepemerintahan Negara, diantaranya dicabutnya dwifungsi ABRI, pemberantasan KKN, amandemen UUD 1945, dll.

Meski pada tahun 98, perhimpunan mahasiswa (sangat) peka terhadap kondisi politik Negara. Akan tetapi pasca periswiwa 98 itu mahasiswa mengalami kebingungan intelektual, karena dengan dengan adanya NKK/BKK pergerakan mereka mulai dibatasi, mereka tak boleh lagi ikut campur terhadap pemerintahan, yang diperbolehkan hanya ikut campur dalam ranah kampus saja, cukup itu !.

 Kini pemikiran mahasiswa yang nyaman dengan zona NKK/BKK, mahasiswa sekarang belum sanggup menjawab tantangan yang ada pada zaman sekarang. Mereka terlalu nikmat merasakan indahnya fasilitas tersebut, fokus dengan keorganisasiannya!. Mereka merasa ingin nomer satu dan saling menyikut satu sama lain untuk membuktikan bahwa organisasinyalah yang kuat dan pantas di pandang, tiap tahun ajaran baru mereka –mengobral- janji (menjadi terbaik diantara yang lain) untuk berkembang dan mendapatkan sukses dimasa mendatang.

Lantas apa makna Agent of Change sekarang? Begini, pada tahun 1998 komunikasi belum merajalela seperti ini Mahasiswa tetap bisa berpadu, sedang kan di Era Milenial ini kita masih terpecah belah, masih banyak pendikotomian dimana mana, tugas kita sebagai -yang ingin jadi- Mahasiswa haruslah bisa membuka maindset kalau kita ini adalah  ‘Mahasiswa’ yang seharusnya bisa berinteraksi secara fair tanpa ada kemunafikan diantara sesama, semua Mahasiswa itu sama!

*Tim Kajian

Epistemologi berasal dari kata epistem yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu. Sehingga epistemologidapat diartikan seba...


Epistemologi berasal dari kata epistem yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu. Sehingga epistemologidapat diartikan sebagai ilmu untuk mengetahui suatu pengetahuan. Bisa juga disebut cara mendapatkan pengetahuan. Sebagai contoh pada zaman dahulu terjadi bencana, maka alasan yang ada di masyarakat adalah mitos-mitos, kesimpulan mereka tersebut merupakan cara mereka untuk memperoleh pengetahuan. 

Menurut Plato dalam prosesmencari pengetahuan manusia sebenarnya hanya mengingat. Menurutnya dunia yang kita tempati saat ini hanyalah dunia bayangan dimana sesuatu yang sebenarnya berada di dunia ide. Ide/ ilmu berasal dari atas yang menyebabkan adanya logika deduktif. Sementara kita memperoleh pengetahuan melalui indra.

Dalam islam terdapat tiga cara berfikir yaitu bayani, burhani, dan irfani. Metode bayani merupakan metode berfikir berdasarkan teks/ secara tekstual. Sedangkan metode burhani merupakan metode yang demonstratif aristotelian. Kemudian metode irfani merupakan metode yang mengandalkan wahyu ataupun intuisi.

Selanjutnya teori kebenaran, disini teori kebenaran dibagi menjadi tiga yaitu koherensi, korespondensi, dan pragmatis. Koherensi yang berarti selaras atau keselarasan dalam hal ini dimaksudkan bahwa sebuah pernyataan dianggap benar selama ia koheren atau selaras dengan pernyataan sebelumnya yang benar. Korespondensi yaitu, kebenaran suatu pernyataan ditentukan oleh kenyataan. Pragmatis yang berarti kebenaran dilihat dari utilitynya atau kegunaannya.


*Tim Kajian

About